Kabupaten Way Kanan merupakan daerah
agraris, dimana mayoritas penduduknya memiliki mata pencaharian sebagai
petani. Berdasarkan jenis usaha tani yang dikembangkan meliputi budidaya
tanaman pangan dan hortikultura, budidaya peternakan dan budidaya
perikanan. Adapu lahan di Kabupaten Way Kanan sangat luas yang dapat
dibedakan menjadi lahan sawah dan lahan kering. Produksi lahan
perkebunan dan persawahan sangat dipengaruhi oleh kondisi perairan yang
ada. Kabupaten Way Kanan memiliki daerah aliran sungai yang cukup besar
dan sebagian besar telah dikelola menjadi saluran irigasi teknis dan
semi teknis. Komoditi tanaman pangan antara lain padi, jagung, kacang
kedelai, kacang tanah, kacang hijau, ubi kayu dan ubi jalar. Potensi
tanaman buah-buahan juga cukup potensial untuk dikembangkan. Beberapa
yang memiliki potensi adalah jeruk, nanas dan pisang.
Potensi perikanan di Kabupaten Way Kanan ditopang oleh 2 kegiatan utama yaitu kegiatan perikanan budidaya dan perikanan tangkap di perairan umum. Meskipun way Kanan tidak memiliki potensi perikanan laut, namun potensi perikanan perairan umum untuk pengembangan perikanan darat darat dan perikanan tangkap cukup prospektif. Ada beberapa lokasi yang potensial untuk dijadikan lokasi pengembangan yaitu sungai Way Kanan, Way Umpu, Way Besai, Way Giham dan Way Tahmi. Untuk perikanan budidaya, tersedia lokasi potensial di Kecamatan Banjit, Baradutu dan Bahuga dengan jenis komoditi seperti ikan mas, nila, patin dan lele. Populasi ternak yang telah lama dikembangkan di Kabupaten Way Kanan merupakan potensi dasar bagi perkembangan peternakan di wilayah ini. Dari populasi yang ada, ternak tersebut dikembangkan dan dibudidayakan untuk memenuhi kebutuhan konsumni lokal dan konsumsi kabupaten lain, baik dalam provinsi maupun luar provinsi dan untuk kebutuhan bibit. Ada beberapa jenis ternak yang sangat potensial untuk dikembangkan di Kabupaten Way Kanan antara lain sapi, kambing, itik, babi, domba, ayam petelur dan ayam buras. Keberadaan peternakan di Kabupaten Way Kanan sangat potensial karena didukung oleh ketersediaan limbah pertanian sebagai sumber pakan ternak. Selain limbah pertaninan sebagai sumber dasar pakan ternak, maka dengan beroperasinya perkebunan karet dan sawit baik milik pemerintah.swasta maupun rakyat di Kabupaten Way Kanan juga merupakan sumber pakan ternak yang baik. Produksi rumput yang tumbuh di sela-sela pohon, baik karet maupun kelapa sawit mencapai 250.500 ton/tahun sehingga mampu menampung 22.772 ST/tahun setara dengan 22.772 ekor sapi dewasa. Keberadaan agroindustri yang berkembang di Kabupaten Way Kanan (pabrik tapioka, pabrik gula tebu, pengolahan padi, dan pengolahan buah nanas) sebagai penghasil sumber pakan bagi pengembangan ternak baik ternak besar, kecil maupun unggas. Sampai saat ini limbah tersebut belum dimanfaatkan secara optimal sementara produksinya cukup besar. Dengan kondisi diatas maka peluang investasi di bidang peternakan terbuka luas bagi investor untuk membuka usahanya.
Potensi perikanan di Kabupaten Way Kanan ditopang oleh 2 kegiatan utama yaitu kegiatan perikanan budidaya dan perikanan tangkap di perairan umum. Meskipun way Kanan tidak memiliki potensi perikanan laut, namun potensi perikanan perairan umum untuk pengembangan perikanan darat darat dan perikanan tangkap cukup prospektif. Ada beberapa lokasi yang potensial untuk dijadikan lokasi pengembangan yaitu sungai Way Kanan, Way Umpu, Way Besai, Way Giham dan Way Tahmi. Untuk perikanan budidaya, tersedia lokasi potensial di Kecamatan Banjit, Baradutu dan Bahuga dengan jenis komoditi seperti ikan mas, nila, patin dan lele. Populasi ternak yang telah lama dikembangkan di Kabupaten Way Kanan merupakan potensi dasar bagi perkembangan peternakan di wilayah ini. Dari populasi yang ada, ternak tersebut dikembangkan dan dibudidayakan untuk memenuhi kebutuhan konsumni lokal dan konsumsi kabupaten lain, baik dalam provinsi maupun luar provinsi dan untuk kebutuhan bibit. Ada beberapa jenis ternak yang sangat potensial untuk dikembangkan di Kabupaten Way Kanan antara lain sapi, kambing, itik, babi, domba, ayam petelur dan ayam buras. Keberadaan peternakan di Kabupaten Way Kanan sangat potensial karena didukung oleh ketersediaan limbah pertanian sebagai sumber pakan ternak. Selain limbah pertaninan sebagai sumber dasar pakan ternak, maka dengan beroperasinya perkebunan karet dan sawit baik milik pemerintah.swasta maupun rakyat di Kabupaten Way Kanan juga merupakan sumber pakan ternak yang baik. Produksi rumput yang tumbuh di sela-sela pohon, baik karet maupun kelapa sawit mencapai 250.500 ton/tahun sehingga mampu menampung 22.772 ST/tahun setara dengan 22.772 ekor sapi dewasa. Keberadaan agroindustri yang berkembang di Kabupaten Way Kanan (pabrik tapioka, pabrik gula tebu, pengolahan padi, dan pengolahan buah nanas) sebagai penghasil sumber pakan bagi pengembangan ternak baik ternak besar, kecil maupun unggas. Sampai saat ini limbah tersebut belum dimanfaatkan secara optimal sementara produksinya cukup besar. Dengan kondisi diatas maka peluang investasi di bidang peternakan terbuka luas bagi investor untuk membuka usahanya.
Potensi perkebunan di Kabupaten Way Kanan merupakan salah satu sektor yang potensial untuk dikembangkan, areal perkebunan Kabupaten Way Kanan mencakup areal seluas 145.989,30 Ha dengan jumlah produksi hasil perkebunan 245.380,60 Ton/Th. Tanaman perkebunan yang berada di Kabupaten Way Kanan antara lain : karet, kelapa sawit, kelapa dalam, kelapa hibrida, kopi, lada, kakao, dan cengkeh. Jenis tanaman perkebunan yang sangat potensial untuk dikembangkan di Kabupaten Way Kanan antara lain : Karet, kelapa sawit, kakao dan kopi. Sentra pengembangan perkebunan karet di Kabupaten Way Kanan meliputi wilayah kecamatan Blambangan Umpu, Negeri Agung, Way Tuba, Pakuon Ratu, Negeri Besar, dan Negara Batin. Sentra pengembangan perkebunan tersebar hamper diseluruh wilayah kecamatan Blambangan Umpu, Negeri Agung, Way Tuba, Pakuon Ratu, Negeri Besar, Negara Batin, Bahuga, Bumi Agung, dan Buay Bahuga. Sentra pengembangan perkebunan kopi tersebar di wilayah kecamatan Banjit, Kasui, Rebang Tangkas, Baradatu, dan Gunung Labuhan. Sentra pengembangan perkebunan lada tersebar di wilayah kecamatan Banjit, Kasui, Rebang Tangkas, Baradatu, dan Gunung Labuhan. Sentra pengembangan perkebunan kakao tersebar di wilayah kecamatan Banjit, Kasui, Rebang Tangkas, Baradatu, dan Gunung Labuhan.
Potensi kawasn hutan di Kabupaten Way Kanan mempunyai luas wilayah hutan 89.286,42 Ha. Kawasan hutan yang ada menghasilkan berbagai jenis kayu seperti kayu rimba campuran, kayu jati, sengon, akasia mangium, dan hasil hutan non kayu lainnya. Peluang investasi yang dapat dikembangkan pada sektor kehutanan diantaranya engaktifkan kembali kegiatan Hutan Tanaman industri seluas 53.554,58 Ha yang berada pada kawasan hutan register Rebang, Muara Dua, dan Way Hanakau pada eks areal PT. Inhutani V yang sedang mengalami liquiditas, Pembangunan dan mengembangan industri pengolahan hasil hutan baik berupa kayu maupun non kayu, serta Pemanfaatan jasa lingkungan kawasan hutan untuk ekowisata.
Kabupaten Way Kanan merupakan daerah yang mempunyai bahan galian yang cukup potensial untuk diusahakan. Selain bahan galian Batubara yang akan menjadi bahan galian andalan, terdapat pula bahan galian mineral dan logam berupa emas. Selain bahan galian tersebut, masih terdapat bahan galian industri yang terdapat di Kabupaten Way Kanan seperti : zeolit, kaolin, bentonit, batu gamping, andesit, riodasit, marmer, tupa, pasir batu, basalt, breksi, vulkanik dan batu mulia.
Industri besar yang berkembang di Kabupaten Way Kanan merupakan industri pengolahan hasil pertanian dan perkebunan seperti ; Industri pengolahan singkong menjadi tepung tapioka, Industri pengolahan kelapa sawit menjadi CPO, Industri pengolahan dan pengalengan buah nanas, Industri pengolahan kayu karet menjadi kayu lapis, Industri pengolahan tebu menjadi gula. Peluang investasi yang dapat dikembangkan pada sektor industri antara lain pembangunan industri pengolahan hasil pertanian, industri pengolahan bahan galian tambang kaolin, industri hilir dengan bahan baku kelapa, industri pengolahan hasil perkebunan karet dan industri pengolahan singkong menjadi bio-etanol. Kabupaten Way Kanan yang dilalui jalan Lintas Sumatera dan merupakan daerah perlintasan kereta api serta didukung dengan keberadaan lapangan terbang Way Tuba mempunyai potensi dalam pengembangan sektor perdagangan dan jasa di wilayah ini. Pengembangan perdagangan dan jasa di Kabupaten Way Kanan lebih bersifat untuk memfasilitasi hasil produksi dan transaksi komoditas hasil perkebunan, pertanian tanaman pangan, kehutanan, peternakan dan perikanan.
Sektor pariwisata di Kabupaten Way Kanan belum begitu berkembang namun memiliki potensi wisata yang cukup potensial apabila dikelola dan dikembangkan. Obyek wisata yang berotensi untuk dikembangkan antara lain Curup Putri Malu, Curup Bukit Duduk, Curup Gangsa dan sumber air panas Kayu Batu dan Bukit Gemuruh.
Video Way Kanan :